7 Fakta Menarik Yang Diungkap Komik Prequel Film 'Batman V Superman'

Dengan semakin dekatnya waktu rilis film ‘Batman V Superman: Dawn of Justice’, promosi dan berbagai aktifitas marketing pun semakin genjar dilakukan. Merilis trailer terbaru, TV Spot dan beberapa gambar serta poster film biasanya adalah cara – cara standar demi meningkat ‘awareness’ para penonton terhadap sebuah film. Menariknya, tim marketing film terbaru garapan Zack Snyder ini melakukan upaya promosi yang sedikit berbeda, yaitu merilis sebuah komik digital yang berperan sebagai prequel dari filmnya. Ada banyak hal menarik yang diungkap komik digital ini yang sayang untuk dilewatkan.

Artikel Terkait :

*) 25 Fakta Menarik Film ‘Batman V Superman: Dawn of Justice’

*) Begini Cara Batman Kalahkan Para Superhero Anggota Justice League

*) Batman V Superman : 10 Pertarungan Terbaik Dalam Komik

*) 9 Hal Tentang Kostum Batman Yang Mungkin Tidak Kamu Ketahui

*) Alasan Kenapa Clark Tidak Dikenali Sebagai Superman

 

Komik digital ini  memberikan kepastian terhadap beberapa rumor  dan membantah beberapa rumor lainnya yang telah beredar sejauh ini. Selain itu, komik ini juga memberikan sedikit gambaran tentang motivasi beberapa karakter baru dalam filmnya. Intinya, banyak pertanyaan yang terjawab berkat komik prequel ini, contohnya pertanyaan tentang kebenaran rumor bahwa Batman dalam film ini adalah seorang pembunuh yang mana sudah dibantah oleh komik ini.

Dari sekian banyak fakta yang diungkap oleh komik digital ini, kami memilih 7 fakta yang  paling menarik. Berikut 7 fakta tersebut :

1. Merajalelanya kebrutalan Batman

Para bandit di kota Gotham merasakan perubahan besar dalam aksi Batman membasmi kejahatan. Pada awal kemunculannya, Batman lebih banyak bersembunyi dalam kegelapan – melumpuhkan para penjahat tanpa banyak memperlihatkan dirinya – cepat dan efisien. Namun sekarang, Batman jadi lebih kasar dan brutal, ia bahkan tetap memukuli para penjahat walaupun mereka sudah menyerah dan tidak melakukan perlawanan.

Sempat beredar rumor bahwa perubahan cara kerja Batman ini disebabkan oleh kematian Jason Todd (salah satu orang yang pernah menggunakan kostum Robin), namun dalam komik ini terlihat seolah – olah tindakan Batman lebih disebabkan oleh trauma akibat kehancuran yang terjadi di Metropolis pada peristiwa ‘Man of Steel’. Sikap lebih kasar dan brutal  ini adalah upaya Batman untuk memastikan hal yang sama tidak terjadi di Gotham.

2. Teknologi milik Krypton marak diperjual-belikan

Dalam komik ini, Lois Lane terlihat sibuk mengekspos beberapa pengusaha yang memperjual-belikan teknologi Krypton yang didapat dari sisa – sisa pertempuran Superman dan jenderal Zod, ada beberapa petunjuk yang mengarah kepada kemungkinan Lex Luthor adalah salah satu orang yang rajin membeli teknologi ini, namun kemungkinan adanya pembeli – pembeli lain juga cukup besar. Teknologi alien ini membuka peluang kemunculan berbagai penjahat ikonik dari cerita komik Superman.

Ketika seorang CEO perusahaan yang diketahui sering menjual teknologi curian ini terekspos media, Lex Luthor dengan cepat membeli perusahaan tersebut. Berbeda dengan pemilik sebelumnya, Lex Luthor sepertinya punya rencana yang jauh lebih besar untuk teknologi tersebut daripada sekedar mencari untung dari hasil penjualannya di pasar gelap.

3. Lex Luthor mengawasi gerak - gerik Batman

Lex Luthor sempat terlihat memata – matai jalannya sidang komite yang membahas kiprah kepahlawanan Superman dan apa yang terjadi jika sang alien ikut serta dalam perang. Lex Luthor memang dikenal selalu tertarik dengan hal – hal yang berhubungan dengan Metahuman, jadi ketertarikannya terhadap sosok Superman adalah sangat wajar, yang sedikit aneh adalah ternyata Lex juga tertarik dengan sosok Batman.

Apakah Lex melihat Batman sebagai sosok yang potensial untuk mengalahkan Superman ? Kemungkinan besar iya, hal ini terlihat dari  Lex yang rajin mengawasi aktifitas vigilante Batman sembari mengumpulkan info tentang si manusia kelalawar. Baru – baru ini, sebuah artikel dari majalah Empire juga mengindikasikan bahwa Lex dan Batman akan bekerjasama untuk mengalahkan Superman (setidaknya pada awal – awal film), dan dengan banyaknya teknologi Krypton yang telah dibeli Lex,  bisa jadi Batman juga mendapatkan batu Kryptonite dari Lex Luthor.

4. Superman menjadi ancaman ketahanan nasional

Berdasarkan apa yang ditampilkan trailer film ini, Senator Finch adalah salah satu orang yang paling khawatir tentang keberadaan Superman. Dalam komik ini, kekhawatirannya dan beberapa pejabat pemerintah juga semakin terlihat. Sebuah diskusi tertutup seperti gambar di atas dilakukan guna membahas keberadaan sang alien, beberapa orang termasuk Senator Finch menghargai apa yang dilakukan Superman ketika Jenderal Zod dan pasukannya menyerang Bumi, namun hal itu tidak serta merta menghilangkan ketakutan mereka seandainya Superman malah berbalik menyerang Bumi. Ditambah lagi, mereka tidak punya banyak informasi tentang Superman, tentang kondisi kejiwaan misalnya, mereka tidak tahu apakah Superman mengidap PTSD (Post Traumatic Stress Disorder, semacam trauma kejiwaan) akibat peristiwa ‘Man of Steel’ atau penyakit jiwa yang lain. Intinya, mayoritas orang yag hadir dalam diskusi tertutup tersebut terpecah menjadi dua kubu, yaitu : kubu yang kagum dengan apa yang bisa dilakukan Superman dan kubu yang khawatir dengan apa yang akan dilakukan Superman.

Kekhawatiran para pejabat pemerintah ini akan menjadi alasan dipanggilnya Superman untuk menghadiri sebuah sidang terbuka seperti yang terlihat pada trailer film ini dan mengapa keberadaannya dianggap sebagai ancaman ketahanan nasional.

5. Petunjuk tentang ayah Blue Beetle

Komik digital ini juga memberikan petunjuk tentang keberadaan perusahaan Kord Industries. Kord Industries adalah perusahaan milik Thomas Kord, yang dalam komik DC dikenal sebagai ayah Ted Kord, Ted Kord sendiri adalah alter ego dari super hero Blue Beetle. Tentunya petunjuk ini membuka peluang kemunculan Blue Beetle di DC Extended Universe – sesuatu yang menarik untuk ditunggu.

6. Kehancuran gedung LexCorp

Ternyata selain gedung – gedung milik Wayne Enterprise, gedung milik LexCorp juga menjadi korban pertarungan dahsyat Superman dan Jenderal Zod. Kehancuran gedung miliknya bisa jadi merupakan pemicu kebencian Lex terhadap Superman, apalagi Lex dikenal sebagai karakter dengan ego yang besar. Ia juga menganggap orang – orang yang mendukung keberadaan sang alien sebagai orang – orang bodoh yang tidak peka terhadap ancaman yang dihadirkan alien misterius ini. Seperti kebanyakan orang, Lex juga tidak tahu banyak tentang Superman, komik prequel inipun memperlihatkan usahanya untuk mencari info sebanyak – banyaknya tentang sang manusia baja.

7. Kal-El sudah banyak belajar dari peristiwa ‘Man of Steel’

Kerusakan yang ditimbulkan pertarungan sengit Superman dan Jenderal Zod pada peristiwa ‘Man of Steel’ tidak hanya menjadi kontroversi di kalangan warga Metropolis dan Gotham, tetapi juga sering menjadi bahan diskusi  para fans film ini. Para fans merasa Superman versi ‘Man of Steel’ telah gagal dalam aksi kepahlawanannya karena menimbulkan banyak kerusakan dan korban jiwa, sangat berbeda dengan Superman versi sebelumya yang mana selalu lebih ‘concern’ terhadap keselamatan orang – orang sekitar. Namun belakangan para fans mulai paham bahwa kerusakan yang ditimbulkan Superman pada film sebelumnya adalah elemen penting pemicu konflik pada film selanjutnya dan memang bagian dari skenario yang sengaja dibuat. Sutradara dan penulis cerita ‘Man of Steel’ ingin memperlihatkan bahwa semua kerusakan itu terjadi karena Superman waktu itu masih belum berpengalaman dan baru saja belajar untuk mengendalikan kekuatan supernya.

Menyusul peristiwa ‘Man of Steel’, dalam komik ini ditampilkan bahwa Superman sepertinya sudah banyak belajar dari kesalahannya dan terlihat sedang mencoba menebus semua kesalahan tersebut dengan banyak melakukan tindakan kemanusiaan di seluruh dunia. Selain itu, ia juga terlihat sudah jauh terbiasa dan lebih bisa mengendalikan kekuatan supernya. Gambar di atas adalah potongan gambar ketika Superman mencoba menyelamatkan orang – orang dari kecelakaan kereta api yang mana berakhir tanpa adanya korban baik yang terluka ataupun mati.